Diberdayakan oleh Blogger.

Search

Sabtu, 03 Desember 2011

SOLUSI MASALAH PENDIDIKAN

Mencari Solusi Masalah Pendidikan di Indonesi

Neraca Pendidikan merupakan masalah krusial yang haru; mendapatkan perhatian dari semua pihak. Pasalnya, masih banyak anak-anak Indonesia, terutama yang berada di daerah terpencil tidak bisa mengenyam pendidikan lantaran faktor ekonomi keluarga, fasilitas pendidikan yang tidak memadai, bahkan kualitas pengajar yang kurang baik.
Untuk memetakan permasalahanpendidikan di Indonesia, Tanoto Foundation bekerjasama dengan Yayasan PARAS menyelenggarakan diskusi yang membahas tentang peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia yang kemudian berakhir pada sebuah konferensi. Pada pertemuan kedua yang dilaksanakan di Kantor Tanoto Foundation, akhir September lalu, para peserta diskusi berasal dari pakar, penggiat, maupun pemerhati pendidikan mengungkaptiga permasalahan pendidikan di Indonesia. Pertama, mengenai tujuan dan fungsi ideal pendidikan yang kurang terlihat jelas, terutama di daerah terpencil. Padahal tujuan pendidikan untuk memerdekakan dan memampukan manusia.
Kedua, terkait masalah relevansi pendidikan dan perannya dalam menjawab persoalan masyarakat serta memperkuat peserta didik terhadap kultur dan konteks lokal.karena selama ini pendidikan di Indonesia kurang relevan dengan persoalan masyarakat tersebut. Ketiga, keterbatasan kompetensi guru sebagai pilar utama perbaikan kualitas pendidikan yang sering tidak diperhitungkan dalam pembuatan kebijakan pendidikan.
Dengan adanya diskusi ini diharapkan nantinya bisa ditemukan solusi konkret dalam menghadapi permasalahan yang ada. Prof. Mochtar Buchori, Ketua Dewan Pengurus Yayasan PARAS sekaligus pemrakarsa terlahirnya forummengungkapkan, dari forum ini diharapkan bisa terlahir pemikiran-pemikiran solutif serta nantinya mampu mendorong para guru untuk bersikap kritis, dan selalu mau belajar demi pendidikan yang lebih baik.
"Dengan sikapkritis, kepandaian, kemauan belajar, serta kreativitas yang tinggi, kita berupaya membawa para guru setapak demi setapak dapat menjadi guru profesional, yang memiliki "kecakapan mengajar" atau "kompetensi mengajar" (teaching competence). Dengan demikian,forum menjadi wadah partisipasi aktif para aktor perubahan dalam mengintervensi guru dengan ide-ide segar, baru, dan positif," tambah Mochtar.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Pelita memiliki empat program yang terdiri dari Pelita ASRI, berupa peningkatan kualitas bangunan dan ruang kelas, Pelita Pustaka, perbaikan koleksi buku-buku perpustakaan, Pelita Guru Mandiri, berupa pelatihan guru-guru, dan Pelita Sekolah Unggulan, dian
Entitas terkaitIndonesia | Mochtar | Padahal | Pelita | Kantor Tanoto | Neraca Pendidikan | Pelita Guru | Pelita Sekolah | Tanoto Foundation | Yayasan PARAS | Mencari Solusi Masalah Pendidikan | Ketua Dewan Pengurus Yayasan PARAS |


0 komentar:

About This Blog

Blog Archive

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP