Diberdayakan oleh Blogger.

Search

Jumat, 16 Desember 2011

PENINGKATKAN PEMBANGUNAN KUALITAS PENDIDIKAN

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN


JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meradang. Penyebabnya, kementerian berslogan Tut Wuri Handayani tidak terima jika sektor pendidikan dituding menjadi biang kerok, melorotnya ranking Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia. Kemendikbud menyatakan jika IPM ini berkaitan erat dengan kualitas SDM.


Beberapa waktu lalu, United Nations Development Programme (UNDP) melansir data terbaru terkait IPM negara-negara di dunia. Data yang dilansir UNDP ini menyebutkan, posisi IPM Indonesia tahun ini melorot jika dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun ini, IPM Indonesia berada dirangking 124 diantara 187 negara. Sementara tahun lalu, IPM Indonesia berada diurutan ke 108 dari 169 negara.

Di tingkat ASEAN, Posisi Indonesia tahun ini kalah jauh jika dibandingkan dengan Malaysia yang duduk di posisi Singapura (26), Brunei Darussalam (33), atau Malaysia (61). Negara ASEAN yang rangking IPM-nya di bawah Indonesia adalah Vietnam (128), Timor Leste (147), dan Myanmar (149).

Staf ahli Mendikbud Bidang Sosial dan Ekonomi Pendidikan Taufik Hanafi menuturkan, anjloknya posisi IPM Indonesia ini disebabkan karena ada penambahan negara yang diteliti UNDP. Selain itu, Hanafi mengatakan ada sejumlah negara yang laju peningkatan IPM-nya lebih cepat dibanding Indonesia. Diantara negara berkembang yang menyalip Indonesia adalah Afrika Selatan, Kiribati (Oceania), dan Suriah.

Taufik menuturkan, jika dilihat dari urutan posisi IPM Indonesia memang menurun. Namu, jika dilihat dari nominalnya, IPM Indonesia tahun ini meningkat jika dibandingkan tahun lalu. IPM Indonesia tahun ini tercatat 0,617. Sedangkan tahun lalu hanya 0,600. "Selisihnya memang sedikit. Tapi dengan penduduk Indonesia yang banyak, upaya menaikkan nol koma sekian cukup sulit," papar Taufik.

Selanjutnya, Taufik mengelak jika dunia pendidikan menjadi faktor posisi IPM Indonesia melorot. Dia menyebutkan, pembangunan kualitas pendidikan di Indonesia menjadi penyumbang nomor dua dari tiga faktor penentu IPM. Dia menyebutkan, penyumbang terbesar IPM adalah dunia kesehatan. Sedangkan penyumbang IPM paling kecil adalah pendapatan nasional bruto atau kotor.

Taufik menuturkan, dalam urusan pendidikan penelitian UNDP mengamati tingkat rata-rata lama penduduk mengenyam pendidikan (mean years of schooling). Data dari UNDP menyebutkan, tahun ini rata-rata penduduk Indonesia mengenyam pendidikan hanya 5,8 tahun. Itu artinya, versi UNDP banyak penduduk Indonesia yang tidak lulus SD. Sebab, lama belajar di tingkat SD adalah enam tahun.

Capaian peningkatan partisipasi belajar tadi, tidak jauh jika berbeda dibandingkan dengan tahun lalu. Catatan UNDP 2010 menyebutkan, tahun lalu rata-rata penduduk Indonesia hanya mengenyam pendidikan dalam tempo 5,7 tahun. Dengan peningkatan anggaran APBN untuk pendidikan yang mencapai Rp 36 triliun, capaian sektor pendidikan tadi patut dipertanyakan.

Lagi-lagi, pihak Kemendikbud menggunakan banyaknya jumlah penduduk Indonesia sebagai tameng. Taufik menuturkan, secara hitung-hitungan di atas kertas memang peningkatan IPM Indonesia tidak banyak. "Tapi sekali lagi saya tuturnya, penduduk Indonesia banyak. Pemerintah sudah berupaya keras," kata dia. Taufik menandaskan, yang perlu menjadi evaluasi adalah bagaimana caranya Indonesia meniru negara lain yang mampu menggenjot IPM dengan cepat.

Sebelumnya, bantahan terhadap kualitas pendidikan yang buruk juga disampaikan oleh Menko Kesra Agung Laksono. Dia mengatakan, penurunan rangking IPM Indonesia bukan disebabkan upaya pemerintah kurang perhatian terhadap kualitas pendidikan, sehingga grafiknya peningkatannya landai. "Anggaran pendidikan setiap tahun kita tambah. Penurunan posisi Indonesia disebabkan karena ada tambahan 18 negara baru," kilah menteri asal Partai Golkar tersebut.

Agung berharap, upaya peningkatan kualitas pendidikan seperti pengucuran dana BOS, rehab sekolah rusah, hingga sertifikasi guru diharapkan bisa mempercepat laju kualitas pendidikan tanah air. Dia menuturkan, laporan IPM yang dilansir UNDP ini bakal dijadikan acuan untuk menajamkan program-program kesejahteraan rakyat selanjutnya. (wan)

Rangking Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia Melorot

2010 :
- Posisi di urutan 108 dari 169 negara (Medium Human Development).
- IPM Indonesia 0,6.
- Rata-rata lama penduduk mengenyam pendidikan 5,7 tahun.
- Harapan hidup 71,5 tahun.

2011:
- Posisi di urutan 124 dari 187 negara (Medium Human Development).
- IPM Indonesia 0,617.
- Rata-rata lama penduduk mengenyam pendidikan 5,8 tahun.
- Harapan hidup 69,4 tahun.

Keterangan
- Posisi Indonesia disalip diantaranya oleh : Afrika Selatan, Kiribati, Suriah.

Sumber: United Nations Development Programme (UNDP)

0 komentar:

About This Blog

Blog Archive

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP