PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM PERSPEKTIF DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM PERSPEKTIF KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.
memahami Jati Diri Bangsa Melalui Lensa Pendidikan.
Jati diri merupakan kontinum, Ia merupakan bentukan proses panjang yang melibatkan aspek kolektif, dan jarang ( atau mustahil ) bersifat tunggal. Membangun (kembali) jati diri bangsa memang suatu usaha bersama yang harus terus berlanjut. Identitas dilukiskan sebagai the journeying self.
Diri yang berjalan, berziarah. Sehingga identitasnya adalah hasul dari berbagai pengalaman sosial yang tergantung dari pertemuan dengan unsur yang baru atau tergantung dari apa yang ditinggalkan. Dia berubah menurut tantangan yang ditemui dan jawaban yang diberikan.
Pendidikan sebagai Praksis Pembangunan Bangsa : Telaah Atas Peranan Pranata Kependidikan.
Pendidikan sebagai praksis pembangunan bangsa, meskipun terkesan klise, tapi tetap menarik dan penuh makna. Lebih-lebih ditengah-tengah suasana krisis multi dimensi yang berkepanjangan mendera bangsa dan negara, dimana peran pendidikan ikut dipertanyakan, bahkan di gugat:
Peranan Pranata Pendidikan
Peranan guru dan pemimpin pendidikan
Peran dan tanggung jawab : Menerjemahkan nilai-nilai, norma, dan muatan pendidikan yang dituntut oleh masyarakat, bangsa, negara yang terus bergerak secara dinamis
Mengelaborasikan makna dan isi pendidikan sebagai praksis pembangunan bangsa sesuai dengan kemajuan IPTEK maupun perkembangan dan perubahan yang telah berlangsung
Menggali dan mencari alternatif model dan jenis pendidikan yang berwawasan lingkungan, ekonomi, sosial, dan budaya.
Peranan lembaga-lembaga pendidikan formal seperti sekolah, madrasah, dan perguruan tinggi
Peran dan tanggung jawab yang paling banyak dituntut :
Kemampuannya dalam menjalankan serangkaian kebijakan pendidikan yang telah terbakukan lewat sistem yang berlaku secara nasional, baik kuantitas maupun kualitas
Kemampuannya dalam memenuhi dan mewujudkan pendidikan nasional secara akademik khususnya yang berhubungan dengan mutu yang bertaraf nasional maupun internasional
Kemampuannya dalam mengemban visi dan misi bangsa
Peranan lembaga-lembaga keagamaan sebagai wadah pendidikan bersifat khusus dan non-formal seperti pondok pesantren, tempat-tempat ibadah, dan organisasi sosial keagamaan
Peranan yang paling menonjol, diantaranya :
Menerjemahkan nilai dan moral agama
Membimbing dan mengarahkan masyarakat kearah kemajuan melaui tradisi yang dimilikinya
Menanamkan sifat-sifat dan prilaku yang terpuji dan luhur bagi terciptanya peradaban yang religius
Peranan pusat-pusat keilmuan sebagai wadah kegiatan penelitian, pembelajaran, dan pelatihan
Peran pusat-pusat keilmuan itu, terutama adalah dalam :
Memanajemen sumber-sumber keilmuan itu sebagai kekuatan yang mendukung pendidikan akademis, profesi dan keterampilan
Menjembatani dan menginformasikan sumber-sumber keilmuan itu untuk memajukan dan memperbaharui sistem dan kebijakan pendidikan nasioanal
Memelihara dan sekaligus mengembangkan sumber-sumber keilmuan itu sebagai bagian dari kekayaan dan kebanggaan bangsa dan negara.
Peranan pusat-pusat seni dan budaya sebagai wadah kegiatan pendidikan dan kebudayaan
Peran utamanya adalah :
Menerjemahkan nilai-nilai seni dan budaya yang dimiliki sebagai landasan proses pembangunan bangsa
Memosisiskan seni dan budaya yang dimiliki sebagai kekuatan riil dalam proses pembangunan bangsa
Memelihara dan mengembangkan seni dan budaya sebagai kekayaan dan kebanggaan bangsa dan negara
Menyinergikan Peranan Pranata Kependidikan
Menyinergikan peranan pranata kependidikan itu diangankan mampu melahirkan semacam inner power and beuty, dan power and beuty in simplicity, dalam arti “ murah dan sederhana, tapi kuat dan indah”.
Pendidikan Nasional, Bangsa Indonesia, dan Kehidupan Berbangsa
Bahasa Indonesia selain merupakan bahasa nasional juga merupakan bahasa negara. Oleh karena itu, sangatlah wajar kalau setiap orang dituntut untuk menguasai bahasa indonesia agar ia dapat menjalankan kewajibannya dengan sebaik-baiknya dan dapat menjaga dan menikmati haknya sebgai warga negara. Dalam hubungan itulah pendidikan dalam arti yang luas mempunyai peran kunci dalam kehidupan berbagsa dan bernegara.
Aspek Pendidikan
Pendidikan nasional saat ini mempunyai landasan yang lebih mantap dengan telah disahkannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Disinilan bahasa Indonesia dapat berperan sebagai sarana utama untuk melancarkan tercapainya tujuan komunikasi. Dengan kata lain, penguasaan bahasa Indonesia yang baik sangat diperlukan oleh para pengelola dan pelaksana pendidikan, peserta didik, orang tua, dan warga masyarakat pada umumnya sebagai modal utama untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Pengajaran Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi tidak hanya dibutuhkan oleh warga negara Indonesia. Warga negara asing pun cukup banyak yang ebrminat untuk mempelajari dan menguasai bahasa Indonesia. Seperti halnya beberapa negara asing, selain negara yang berbahasa inggris mampu mengenalkan budayanya di Indonesia melalui kursus bahasa asing yang diselenggarakan oleh negara yang bersangkutan.
Kehidupan Berbangsa
Dalam kehidupan berbangsa kita pasti perlu berkomunikasi, baik antar warga maupun antar warga masyarakat dan pemerintah. Dengan kita mengetahui bahasa Indonesia dengan baik kita dapat memenuhi dan melaksanakan peraturan perundang-undangan.
Kaitan Ilmu dan Moral : Upaya Membangun Moralitas dan Sikap Ilmiah Bangsa.
Apabila hakikat moral adalah petunjuk tentang apa yang seharusnya dilakukan manusia, maka ilmu memiliki sifat sebaliknya. Yakni, ia senantiasa berupaya mengungkapkan realitas sebagai mana apa adanya. Verifikasi moral dan ilmu demikian hampir mendirikan ilmu sebagai pengetahuan bebas nilai, lebih-lebih yang bersifat dogmatis. Sedangkan moral selalu cenderung memaksakan nilai-nilai itu, meski terhadap argumentasi-argumentasi ilmiah sekalipun.
Pandangan Islam terhadap Ilmu dan Moral
Meski Alquran dan hasist Nabi Saw. Berulangkali menyuruh umat manusia mencari ilmu, tapi kunci keselamatan manusia di dunia dan akhirat pada akhirnya tidaklah ditentukan oleh ilmu sendiri, tetapi oleh moralitas dan akhlaknya.
Sifat ilmu digunakan untuk kebaikan dan keburukan. Ilmu juga bersifat komunal dan universal, artinya ilmu pengetahuan menjadi milik bersama, sehingga setiap orang berhak memanfaatkannya. Islam tetap membebaskan ilmu sebagai hikmah atau pengetahuan yang netral bagi penemunya, lalu dalam waktu yang bersamaan Allah Awt. memberikan nilai-nilai yang harus dikembangkan dalam arti penggunaannya.
Tanggung jawab profesional dan sosial tersebut adalah fenomena dimana ilmu pengetahuan dapat berkembang sesuai dengan nilai-nilai moral, sehingga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan.
Pengembangan Sikap Ilmiah dalam Konteks Pendidikan Nasional
Upaya perbaikan perlu senantiasa dilakukan secara berkesinambungan, yaitu dengan senantiasa melakukan penyesuaian antara sistem pendidikan yang berlaku dengan ciri khas kebudayaan masyarakat yang selalu berkembang. Perlu dibangun dan dikembangkan sistem pendidikan nasional atas dasar kesadaran kolektif bangsa yang bermoral dan mencintai ilmu pengetahuan dalam rangka ikut memecahkan berbagai masalah sosial yang dihadapi bangsa Indonesia.
Peran Serta Universitas dalam Pembangunan Nasional.
Masyarakat Indonesia dan dunia pada umumnya saat ini, memasuki era perubahan sosial yang kritis. Tidak seperti perubahan-perubahan besar yang pernah melanda peradaban manusia dimasa lalu yang berlangsung secara evolusioner, dinamika masyarakat memasuki milineum ketiga saat ini berlangsung dalam waktu yang relatif sangat cepat dan kompleksitas yang lebih tinggi. Dalam konteks yang lebih makro, universitas dituntut untuk menyediakan kesempatan belajar yang lebih luas, lebih mempedulikan kebutuhan client yang arasnya mulai dari kebutuhan individual, daya saing ekonomi para lulusannya, kepedulian terhadap pelestarian lingkungan, bahkan sampai pada aspek sosio-kultural,pertahanan dan keamanan nasional.
Pergeseran Konteks Pembangunan Nasional
Tanda-tanda pergeseran konteks kehidupan ini secara nyata terlihat didalam kehidupan sehari-hari. Pembangunan nasional yang selama ini diidentikan dengan akumulasi dan pemanfaatan modal yang bercorak fisik dan finansial harus bergeser ke penciptaan, pengembangan, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Faktor lain yang menambah rumitnya wacana dan konteks pembangunan nasional di Indonesia saat ini adalah adanya transisi yang ditandai masih belumsatunya visi dan penafsiran terhadap kebijakan otonomi daerah, sehingga dalam beberapa persoalan tertentu terasa sulit “menyatubahasakan” hak dan kewenangan daerah dengan kepentingan nasional. Tantangan pembangunan nasional ke depan, khususnya disektor pendidikan adalah penyediaan dan pengelolaan pendidikan terutama pendidikan tinggi, yang mampu menghasilkan sumber manusia unggulan, dengan produk ilmu pengetahuan dan teknologi yang secara fungsional dapat dimanfaatkan sebagai kunci strategis untuk mendukung eksisitensi bangsa dan partisipasinya dalam komunitas dunia.
Rekontruksi Peran Universitas dalam Pembangunan Nasional
Peran penting universitas adalah kenyataan bahwa dukungan pembiayaan pemerintah dalam masa ekonomi yang sulit seperti sekarang sangatlah terbatas, sebagaimana dialami juga disektor-sektor lain. Salah satu persolan yang tidak sederhana untuk dipecahkan adalah peran universitas sebagai intuisi pendidikan yang berstandar nasional ( bahkan dalam jangka panjang diharapkan memiliki standar internasional) di tengah-tengah maraknya semangat otonomi daerah yang berdimensi banyak.
0 komentar:
Posting Komentar